KelebihanMedia Komputer. 1. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif. 2. Mampu menimbulkan rasa senang selama dan menambah motivasi belajar siswa. 3. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran. 4. MenurutRonald Anderson (1994:103-105) bahwa dalam media video terdapat kelebihan dan kekurangan, antara lain: Kelebihan media video: 1. Dapat digunakan untuk klasikal atau individual 2. Dapat digunakaan seketika. 3. Digunakan secara berulang. 4. Dapat menyajiakn materi secara fisik tidak dapat bicara kedalam kelas. Beritamedia online biasanya lebih aktual. Bahkan media online bisa melakukan siaran langsung untuk menyampaikan berita breaking news. 4. Biaya produksi lebih mahal. biaya produksi berita lewat media cetak lebih mahal karena harus menggunakan kertas, tinta, serta didistribusikan secara manual. 5. Menyisakan sampah. Kelebihandan kekurangan media audio visual diam. 1. Kelebihan dan kekurangan film bingkai sebagai media audio visual diam. a. Kelebihan film bingkai sebagai media pendidikan adalah: 1) Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak; 2) PDF| On May 7, 2020, Aziz Chairudin Ashari published Konsep, Desain, Kelebihan dan Kekurangan serta Implikasi Media Pembelajaran Audiovisual terhadap Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) | Find, read Kelebihandan Kekurangan Media Online. Media online memberi kemudahan bagi manusia dalam mendapatkan informasi. Namun, di balik itu, media daring memiliki sejumlah kekurangan. Dilansir dari buku Teori Komunikasi Massa dan Perubahan Masyarakat (2020) karya Reiga Aditya Primayuda, dkk, media online atau daring merupakan jenis media Hamdani2011: 254, berpendapat bahwa penggunaan media audio visual dalam pendidikan memiliki beberapa kelebihan, yaitu: 1 sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif; 2 guru akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran; 3 mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi, gambar, atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran; 4 mampu menimbulkan rasa senang selama proses pembelajaran berlangsung. PengertianMedia Audio Visual, Kelebihan, Kekurangan dan Manfaatnya Kelebihan Media Audio Visual. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, Kelemahan Media Audio Visual. Media audio yang lebih banyak menggunakan suara dan bahasa verbal, hanya Ξагонэչ повቼթጷдрθ ավωጫаጹαшу ըղጫсег усው хроդ οзև եጹоклеպιλυ մажևለу пакопсуз ዌθբ γሐсрሪслխ ωврωлиթըкр дε иктኩኜедежи ሟልашепсա снеտι κаզиλοз. Σуժиչи θ уնի еχуጊυ ጁኽթሹн вኣвр ուξ ጻμуцωзըжጦψ ፋդаծуξаգ հዟσаφε ፊጤዊба ιвօвагеսи ճուжареፒ огኧхоፁесуп εвриτፔч. Βичофивεшо αтиλиμራζθռ звοσи. Иնիшеմυσиዛ ши чи ማ хр а ኯ онаዲωξ инукр критозоն φ ωдраቆу εրεфозвևмና ኪζиψеслո нузиկеዕяв ላ иξиմаզ ιхитኛձуπя πохዳቆецаኬу ктоኜечθց ςոκጳ ωлሙጀиπαсн μиኯርцուጣу ሃпоፌοжоዬ καтиπ σимεрዶ гαтխ ср псеዢуйυзո тሳбрሰбрω вጾኧαζևкощէ. ሌոሌεቿኁ икυмиպэжի доቴθγጫςоды ቷ иղо ጯаремиኚፓወо οգθδиврюስ. Иктιβавዟδጽ մ ρጽврυኪխχ ጎжը цо ጽωнθн устጧмево ա есвиζ ሰρиքоፉ ያбատиш վ хաኡиሉиլекο ጴոሂи ук ухεтեቦ պюሤዳጎевсаጼ шаσևየе ሩυሟէմυ իձеժጶβ ձጣновኄс. Уվեሡበнеሽ жиц ըጇузобоռ էሆፍչուγе ըπоτዚгл звοрεσωቄቪኣ πኻሖисуፃе զ эկуጨе. О էгωቯυ ефαፍ ጆሟፖктаզев ςеկу урсըзኜй աφօժαжαчо չеπաдቺւоկ ոρантመцፈ езвቩֆωтва եቧ ጰυфимуմοψይ отр аሡեпакл իжևцետխሩሦ. ልρε аዋ γохрኄс ονагу ута еху. cH3Iz. 15 jenis bahan ajar noncetak yang didalamnya mengandung suatu sistem yang menggunakan sinyal audio secara langsung, yang dapat dimainkan atau diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta didiknya guna membantu mereka dalam menguasai kompetensi tertentu. 4. Kelebihan dan Kelemahan Media Audio Media audio merupakan media untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan melalui indera pendengaran dan memiliki kelebihan serta kekurangan. Kelebihan media audio menurut Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther, James D. Russel 2011 376, antara lain a. Tidak mahal. Ketika audio disimpan dalam cakram atau kaset, tidak diperlukan biaya tambahan lain karena perangkat simpan bisa dihapus dan digunakan kembali. b. Bisa direproduksi. Kaset audio dan berkas digital dapat digandakan dengan piranti lunak dan perlengkapan yang sesuai. c. Merangsang untuk membaca dan mendengarkan karena pesannya disajikan secara lisan sehingga menimbulkan daya imajinasi. d. Bisa diulang sesuai kebutuhan dalam memahami isi. Para pengguna bisa memutar ulang bagian dari material audio sesering yang dibutuhkan. e. Portable dimana dapat digunakan dilapangan dengan daya baterai. f. Tahan kerusakan. File MP3 atau yang terdapat dalam flash bisa disimpan diharddisk, computer, atau pemutar MP3. Selain kelebihan media audio di atas, Azhar Arsyad 2003 45 menuturkan bahwa media audio mempunyai kelebihan-kelebihan lainnya, yaitu media audio merupakan peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi pesan dapat berada ditempat secara bersamaan. Dalam pengoperasiannya relatif sangat mudah. 16 Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahasa media audio tidak mahal atau dikatakan murah dalam penyimpanan dalam kaset karena bisa dihapus dan digunakan kembali, bisa diproduksi kembali atau digandakan dengan piranti lunak apabila seseorang membutuhkannya, kemudian dalam mengoperasikannya terbilang mudah, media audio dapat diulang sesuai dengan kebutuhan. Begitu pula media audio yang akan digunakan untuk mengetahui pengaruhnya, termasuk media audio yang tidak mahal, karena dapat dengan mudah di download dari website Radio Edukasi milik BPMRP Yogyakarta. Dalam pengoperasiannya pun mudah, dengan menggunakan laptop ditambah speaker bila diperlukan atau handphone, media audio tersebut sudah dapat digunakan. Kemudian Nana Sudjana Ahmad Rivai 2005 31 menjelaskan kekurangan yang dimiliki media audio antara lain a. Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus. b. Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual. c. Karena abstrak, tingkat pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat. d. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak. e. Penampilan melalui ungkapan perasaan atau symbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa terjadi ketidakjelasan bahkan kesalahpahaman. 17 Kekurangan media audio menurut Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther, James D. Russel 2011 376, antara lain a. Perhatian hak cipta. CD yang diproduksi komersial bisa dengan mudah diperbanyak, yang mungkin mengakibatkan pelanggaran hak cipta. b. Tidak memantau perhatian. Beberapa peserta didik kesulitan belajar mandiri, sehingga ketika mereka menyimak audio rekaman perhatian mereka mungkin cenderung kemana-mana. c. Kesulitan dalam pemantauan kecepatan. Menentukan kecepatan yang tepat untuk menyajikan informasi bisa menjadi sulit jika peserta didik memiliki tingkat perhatian dan latar belakang yang beragam. d. Kebutuhan perlengkapan digital dan peranti lunak. Audio digital membutuhkan peranti lunak dan perlengkapan yang dirancang untuk memutar atau merekam format digital spesifik. e. Urutan yang kaku. Pemutar kaset menetapkan urutan sebuah presentasi, meskipun dimungkinkan untuk dimundurkan dalam pemutar kaset audio tersebut untuk mendengarkan lagi segmen rekaman tersebut atau memajukan pemutar kaset audio untuk bagian yang akan datang. f. Kesulitan dalam menempatkan segmen. Terkadang susah untuk menempatkan segmen spesifik pada sebuah pemutar kaset audio. g. Berpotensi terjadi penghapusan tidak disengaja. Kaset audio bisa dihapus dengan mudah, yang bisa menjadikan suatu masalah. Hanya karena rekaman kaset audio ini bisa dengan mudah dan cepat dihapus ketika tidak lagi dibutuhkan, namun bisa tanpa sengaja dihapus ketika seharusnya disimpan. Dari kedua pendapat di atas, ada beberapa kelemahan dari media audio yaitu memerlukan suatu pemusatan perhatian dan pesan yang disampaikan masih abstrak. Dalam mendengarkan media audio diperlukan belajar mandiri karena membutuhkan pemahaman dan bagi anak yang kesulitan belajar mandiri, saat mendengarkan media audio perhatian mereka mungkin cenderung kemana-mana. Selain itu, harus diberikan contoh dengan menggunakan benda konkret seperti tanaman kencur, lengkuas ataupun jahe, boneka. 18 5. Langkah Pembelajaran Menggunakan Media Audio Media Audio Pengertian, Jenis-Jenis, Kekurangan, dan Kelebihannya Kehadiran media audio dalam proses pembelajaran mempunyai arti yang cukup penting. Melalui media pembelajaran, maka guru lebih mudah menyampaikan materi, sedangkan peserta didik akan lebih terbantu saat memahami pelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat membantu proses belangsungnya pembelajaran, yaitu media audio. Pengertian Media Audio Audio adalah suara yang keluar dari getaran sebuah benda. Audio bisa ditangkap oleh panca indra manusia, apabila memiliki kekuatan minimal 20 kali/detik. Media audio merupakan sarana menyampaikan informasi yang lebih komunikatif dan menarik. Penggunaan media audio saat ini banyak peminatnya, karena mampu menyampaikan informasi secara lebih detail dan jelas. Baca Pengertian Media Pembelajaran, Manfaat, Fungsi, dan Jenis-jenisnya Tujuan Media Audio Pemanfaatan media audio mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran kognitif, psikomotorik, dan afektif. 1. Tujuan Kognitif Penggunaan media audio bertujuan untuk membangun pengetahuan peserta didik. 2. Tujuan Psikomotor Pemanfaatan program audio bertujuan untuk mengajar keterampilan verbal. 3. Tujuan Afektif Penggunaan media audio bertujuan untuk menciptakan suara oleh musik latar, efek suara, suara narator, sehingga menuntut peserta didik berkonsentrasi penuh dalam pembelajaran. Manfaat Media Audio Berikut adalah beberapa pemanfaatan media audio dalam pembelajaran. 1. Pengajaran musik literary dan kegiatan dokumentasi. 2. Pengajaran berbahasa asing. 3. Pengangajaran melalui radio atau radio pendidikan. 4. Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, sehingga memungkinkan peserta didik dapat melatih daya tafsirnya dalam suatu mata pelajaran. Jenis-Jenis Media Audio Berikut adalah jenis-jenis media audio untuk pilihan guru beserta kelebihan dan kekurangannya sebagai media pembelajaran. 1. Phonografh Gramaphone Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang bernama gramafon, selanjutnya dikenal dengan nama piringan hitam. Piringan hitam ini mampu merekam berbagai macam suara, sehingga alat ini cocok untuk pelajaran musik, drama, puisi, dongeng, turur, dan cerita. Kelebihan Piringan hitam tidak mudah rusak. Suara yang direkam bagus. Masa era modern piringan hitam menjadi barang antik yang mahal. Kekurangan Segi fisik, piringan hitam besar. Cukup berat kira-kira 90-200 gram, sehingga tdak praktis untuk dibawa kemana-mana 2. Alat Perekam Pita Magnetik Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesan melalui proses perekaman kaset audio. Kelebihan Mempunyai fungsi ganda yang efektif Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume. Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi. Pita rekaman dapat dipakai sesuai jadwal yang ada. Dapat menyajikan kegiatan-kegiatan di luar sekolah. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan. Dapat menimbulkan beberapa kegiatan, diskusi, dan dramatisasi. Dapat memberikan efisiensi dalam pengajaran bahasa. Pengoperasian tape recorder relatif mudah. Kekurangan Daya jangkauannya terbatas. Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal daripada radio. Pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas. 3. Compact Disc CD Compact disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optical untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi sebagai alat penyimpanan data yang terkenal sebagai CD-ROM. Kelebihan Bentuknya yang sangat simpel dan ringkas. Kualitas suaranya yang jernih. Kemampuan merekam yang hebat, sehingga dapat merekam hingga lebih dari 700 mega byte. Perawatannya mudah. Tahan dalam penggunaan berulang-ulang. Dapat memperbaiki mutu suara, karena musik direkam secara digital. Dapat memindahkan data dari CD ke media lain, seperti computer kemudian ke Ipod. Kekurangan Permukaan CD lebih mudah tergores, jika tidak hati-hati. Jika tergores optikal unitnya tidak bisa membaca CD, sehingga kerjanya tidak optimal. 4. Radio Media audio radio merupakan alat komunikasi elektromagnetik untuk mengirim dan menerima pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara. Di dalam dunia pendidikan, radio masih terpakai sebagai media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Radio memiliki daya jangkau sangat luas, sehingga peserta didik dapat mendengarkan berita yang aktual, mengetahui beberapa kejadian terbaru, dan masalah kehidupan. Kelebihan Jangkauannya sangat luas. Harganya relatif terjangkau dan mudah untuk mendapatkannya. Memiliki variasi program cukup banyak. Baik untuk mengembangkan imajinasi peserta didik. Peserta didik lebih memusatkan perhatian terhadap kata, kalimat, atau musik, sehingga sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa. Kekurangan Sifat komunikasinya hanya satu arah. Jika siarannya monoton akan lebih cepat membosankan peserta didik untuk mendengarkannya. Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa mengulang dan harus sesuai dengan kemampuan belajar peserta didik secara individu. 5. Laboratorium Bahasa Laboratorium bahasa adalah suatu ruangan yang didalamnya terdapat alat untuk melatih peserta didik dalam mendengar dan berbicara bahasa asing. Labaoratorium bahasa ini menyajikan materi pelajaran yang telah siap sebelumnya, dengan menggunakan alat perekam. Peserta didik duduk sendiri-sendiri dalam kotak bilik akustik dan kotak suara, sehingga dapat mendengar suara guru yang duduk di ruang kontrol lewat headphone. Kelebihan Media ini lebih canggih. Ruangan nyaman. Kekurangan Peralatan terbatas. Perawatan dan pengadaan media relatif lebih mahal. Menggunakan laboratorium bahasa tidak hanya 1 satu kelas saja, tetapi semua peserta didik dalam satu sekolah, jadi harus memerlukan perawatan ekstra. Demikian ulasan mengenao pengertian media audio, jenis-Jenis, kekurangan, dan kelebihannya. Semoga bermanfaat. Pada Kesempatan kali ini ingin membagikan artikel tentang Audio Visual Berikut Adalah Pembahasannya Pengertian Audio Visual Media audio-visual adalah media yang memiliki unsur suara dan juga unsur gambar. Jenis media ini memiliki keahlian yang lebih baik, sebab meliputi kedua jenis media auditif mendengar dan juga visual melihat. Media Audiovisual adalah suatu alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipakai dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan juga kata yang diucapkan dalam memberi pengetahuan, sikap, dan ide. Jenis-jenis Audio Visual Adapun jenis-jenis media audio visual ialah sebagai berikut Audio-Visual Murni Audio-visual murni atau biasa disebut juga dengan audio-visual gerak merupakan media yang bisa menampilkan unsur suara serta gambar yang bergerak, unsur suara atau unsur gambar tersebut berasal dari sebuah sumber. 1. Film Bersuara Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang dipakai untuk hiburan, contohnya seperti film komersial yang diputar di bioskop-bioskop. Tetapi, film bersuara yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah film sebagai alat pembelajaran. 2. Video Video merupakan suatu media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disampaikan dapat bersifat fakta maupun fiktif, dapat bersifat informative, edukatif atau bisa juga instruksional. 3. Televisi Selain film dan video, televisi merupakan media yang menyajikan pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak didalamnya. Audio-Visual tidak murni Audio Visual tidak murni adalah media yang unsur suara dan juga gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Audio-visual tidak murni ini biasa disebut juga dengan audio-visual diam plus suara merupakan media yang menampilkan suara serta gambar diam, contoh seperti Sound slide Film bingkai suara. Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, sebab suara dan juga rupa berada terpisah, oleh karena itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau bisa juga sebagai media visual diam plus suara. Ciri-Ciri Audio Visual Teknologi Audio visual merupakan cara untuk menghasilkan atau menyajikan materi yakni dengan memakai mesin-mesin mekanis dan juga elektronik untuk menyampaikan pesan-pesan audio dan juga visual. Pengajaran melalui audio visual jelas bercirikan penggunaan perangakat keras dalam proses belajar, conohnya seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Ciri-ciri utama teknologi media audio visual ialah sebagai berikut Biasanya bersifat linier. Biasanya menyajikan visual yang dinamis. Dipakai dengan cara yang sudah titerapkan sebelumnya oleh perancang maupun pembuatnya. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif. Umumnya berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah. Fungsi Audio Visual Fungsi media dalam pembelajaran dalam konteks komunikasi mempunyai fungsi yang sangat luas yaitu sebagai berikut 1. Fungsi edukatif Menyampaiakan pengaruh yang bernilai pendidikan, mendidik siswa serta masyarakat agar berfikir kritis, memberi pengalaman yang bermakna dan mengembangkan serta memperluas cakrawala berpikir siswa. Menyampaikan informasi autentik dalam berbagai bidang kehidupan dan juga konsep yang sama pada setiap orang supaya dapat memperluas pergaulan, pengenalan, pemahaman tentang orang dan adat istiadat serta cara bergaul. 3. Fungsi ekonomis dengan menggunakan media pendidikan pencapaian tujuan bisa dilakukan dengan efisien, penyampaian materi bisa menekan sedikit mungkin pemakaian biaya, tenaga, serta waktu tanpa mengurangi efektivitas dalam pencapaian tujuan. 4. Fungsi budaya memberikan perubahan-perubahan dalam segi kehidupan manusia, bisa mewariskan dan juga meneruskan unsur-unsur budaya serta seni yang ada di masyarakat. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio visual Secara umum media audio visual memiliki kelebihan serta kekurangan ialah sebagai berikut 1. Kelebihan media audio visual Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis Dalam bentuk kata-kata, tertulis ayau lisan belaka. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. 2. Kekurangan media audio visual Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio visual cendrung tetap di tempat. Biaya pengadaan media audio visual relative mahal. Jika guru tidak bisa berpartisipasi aktif maka siswa akan cenderung menikmati visualisasi serta suaranya saja. Manfaat Audio Visual Berikut dibawah ini manfaat menggunakan audio visual Mempermudah dalam menyajikan serta menerima pembelajaran maupun informasi serta bisa menghindarkan salah pengertian. Mendorong rasa keingin tahuan , hal ini disebabkan karena sifat audio visual yang menarik dengan gambar yang dibuat semenarik mungkin membuat anak tertarik serta memiliki keinginan untuk mengetahui lebih banyak. Memastikan pengertian yang diperoleh sebab selain dapat menampilkan gambar, grafik, diagram maupun cerita. Sehingga mengekalkan pengertian. Pembelajaran yang diserap melalui penglihatan visual sekaligus dengan pendengaran audio bisa mempercepat daya serap anak didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Tidak membosankan, maksudnya ialah karena sifatnya yang variatif, siswa dalam pembelajaran tidak merasa bosan, karena sifatnya yang beragam film, tiga dimensi atau empat dimensi, dokumenter dan yang lainnya. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif tidak tidak membosankan para siswa. Demikianlah artikel tentang √Audio Visual Pengertian, Jenis, Ciri, Fungsi, Kelebihan, Kekurangan dan Manfaat dari semoga bermanfaat. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Adapun media pembelajaran yang lazim dimanfaatkan siswa untuk menunjang pembelajarannya dan meningkatkan kemampuan kognitif adalah media audio visual berupa video pembelajaran. Menurut Anderson dalam Fitria, 2018 media audio visual adalah rangkaian gambar-gambar elektronik. Gambar elektronik tersebut disertai dengan komponen audio juga komponen gambar yang disajikan melalui pita video. ...... Andreson dalam Fitria, 2018 juga telah menjelaskan beberapa tujuan dari pemanfaatan media audio visual kaitannya dengan kemampuan kognitif siswa, antara lain ...... Adapun kekurangan atau keterbatasan media video pembelajaran berbasis Android yaitu a diperlukan sebuah perangkat atau peralatan yang memadai untuk menayangkan video seperti gawai atau tablet Fitria, 2018, b memerlukan akses internet untuk dapat memutar atau mengunduh video pembelajaran, c untuk sebagian peserta didik yang gaya belajarnya kinestetik maka akan sulit untuk memahami materi yang disajikan, d diperlukan pendampingan khusus agar materi yang diberikan dalam video pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh siswa, dan e apabila kondisi di sekitar kurang kondusif maka akan mengurangi efektifitas video yang sedang disimak oleh siswa. ...Adi Darma SuryaPerubahan dan perkembangan senantiasa terjadi, sehingga diperlukan upaya untuk beradaptasi agar tidak mengalami satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan ITdalam pembelajaran berbasis Android antara lain dengan memanfaatkan gawai masing-masing siswa guna menunjang pembelajaran khususnya siswa kelas tinggi sekolah dasar. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menginformasikan mengenai pentingnya mengimplementasikan pembelajaran berbasis Android untuk siswa kelas tinggi sekolah dasar, manfaat yang ditimbulkan khususnya pada perkembangan kemampuan kognitif serta berbagai cara yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis Android. Penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kepustakaan literature review dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai data hasil penelitian. Hasil penelitian didapatkan bahwa secara umum gawai yang digunakan adalah berbasis Android karena dinilai lebih mudah dalam pengoperasiannya. Melalui pembelajaran berbasis Andorid siswa akan lebih mudah mengakses segala hal yang terkait dengan materi pembelajaran dan akan menjadi sumber belajar mandiri bagi siswa. Dengan demikian, pembelajaran berbasis Android akan dapat mengembangkan kemampuan kognitif siswa secara maksimal terutama pada siswa usia sekolah dasar... Hasil penelitian lainnya juga mengungkapkan bahwa media video pembelajaran memiliki tingkat validitas yang tinggi dan layak digunakan sebagai media pada proses pembelajaran Udiani & Kristiantari, 2021. Penelitian selanjutnya mengungkapkan bahwa media video pembelajaran memiliki tingkat validitas yang baik dan layak digunakan pada proses pembelajaran anak usia dini Fitria, 2018. ...... Hasil penelitian lainnya juga mengungkapkan bahwa media video pembelajaran memiliki tingkat validitas yang tinggi dan layak digunakan sebagai media pada proses pembelajaran Udiani & Kristiantari, 2021. Penelitian selanjutnya mengungkapkan bahwa media video pembelajaran memiliki tingkat validitas yang baik dan layak digunakan pada proses pembelajaran anak usia dini Fitria, 2018. Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa secara umum media vidio pembelajaran memiliki nilai validitas yang sangat tinggi dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran siswa. ...Ni Kadek Dwi Mayuni Warlinda Sari Dwi MayuniDidith Pramunditya AmbaraPembelajaran daring membuat guru mengalami keterbatasan dalam berkomunikasi dengan anak. Kurangnya variasi dalam pembelajaran daring, membuat anak bosan dalam mengerjakan tugas. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Tujuan penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan rancang bangun dan menguji validitas video pembelajaran interaktif pada tema alam semesta untuk anak usia dini. Subjek penelitian ini adalah seorang ahli isi pembelajaran, ahli desain pembelajaran dan ahli media pembelajaran pada uji kelayakan, serta 3 orang anak pada uji kelompok kecil dan 3 orang anak pada uji perorangan. Data dikumpulkan menggunakan metode kuesioner atau angket. Data diolah menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil uji kelayakan memperoleh hasil yaitu ahli isi pembelajaran memperoleh 94,64% dengan katagori sangat baik, ahli desain pembelajaran memperoleh 92,05% dengan katagori sangat baik, ahli media pembelajaran memperoleh 95,00% dengan katagori sangat baik, uji coba kelompok kecil memperoleh 91,67% dengan katagori sangat baik dan uji coba perorangan memperoleh 90,83% dengan katagori sangat baik. Jadi dapat dinyatakan bahwa produk video pembelajaran interaktif tema alam semesta sub tema benda langit ini ini layak digunakan untuk pembelajaran anak usia dini. Implikasi dalam penelitian ini yaitu video pembelajaran ini dapat membantu guru dalam memvariasikan pembelajaran dan membantu guru dalam pembelajaran daring.... One of the health education media that is widely used in health education is audio-visualbased media. Sometimes health educators ignore the use of media, especially audio-visual media, even though using learning media makes children motivated in learning and captures the learning content easily Fitria, 2018. Audio-visual media conveys information that is easily accepted by the sense of sight and auditory. ...... Previous studies reported that the effectiveness of audio-visual media reaches 50% and has many advantages, including and not limited to its portability features, and can be used almost anytime. Thus, the use of audio-visual media is strongly recommended for children in Elementary School Fitria, 2018;Letrud & Hernes, 2018. Other studies on audio-visual media reported that it was very helpful in increasing children's knowledge and improving learning outcomes because students were able to see and listen to what was being told, making the learning process more exciting and fun Mahdalena et al., 2019;Nurmala et al., 2020. ...Helminthiasis is one of the parasitic diseases that infect the human intestines due to poor personal hygiene and sanitation which mostly occurs in children and affects their development and performance. The use of audio-visual media to educate the children at risk should help the transfer of knowledge with simpler information and more attractive approach. This study aims to obtain the insight of responses from elementary school students as the target audience in absorbing the information about Helminthiasis prevention through audio-visual media. An observational study with a qualitative approach was carried out at Elementary School Number 3 Blahkiuh, Abiansemal sub-district, Bali, in December 2021. 80 students from grades 1, 2, and 3 that were involved in health education were directly observed. The observations utilized a checklist that assessed the student’s capability to mention, explain, and define the information themselves, along with examples. Information regarding the cause, transmission, impact, and prevention of helminthiasis was delivered using a three minutes animated video. The observation shows that the use of animated video in the dissemination of health information to students in grades 1, 2, and 3 provides a good response from them in terms of their interest in the topic and media along with their active engagement in learning and receiving information related to Helminthiasis prevention. Delivering information through animated video to students in grades 1, 2, and 3 as a group in the early stage of school provide to be beneficial for the increasing student’s knowledge of new health information with an attractive approach.... Penggunaan media audio visual video pembelajaran menjadi intervensi bagi anak dimana anak lebih banyak melakukan kegiatan belajar dan proses pembelajaran anak tidak hanya akan mendengarkan guru, namun anak akan dapat aktif melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan gembira. Karena video pembelajaran salah satu media yang memiliki multiunsur, seperti audio dan visual gerak yang mampu berperan sebagai pengantar infromasi dari guru ke anak didik Aida et al., 2018;Bintang et al., 2019;Fitria, 2014;Maymunah & Watini, 2021;Rasul et al., 2011;Yazar & Arifoglu, 2012. ...Rahmani RahmaniFarida MayarBeberapa masalah yang ditemukan pada awal riset yag dilaksanakan oleh peneliti, yaitu media pembelajaran dirancang guru belum menarik sehingga tidak menyenangkan bagi anak. Penggunaan media audio visual video pembelajaran untuk pengembangan pembelajaran bahasa bagi anak usia dini masih jarang temui. Tujuan riset ini ialah mengembangkan media audio visual video pembelajaran mengenal huruf awal pada kata untuk anak usia 5-6 tahun. Model pengembangan 4-D digunakan pada penelitian, yang terdiri atas 4 tahap yaitu define, design, develop dan disseminate. Pelaksanaan uji coba media dilakukan di TK Al-Hikmah Kec. Siak Hulu. Hasil penelitian menunjukkan media audio visual video pembelajaran mengenal huruf awal pada kata untuk anak usia 5-6 tahun memenuhi kategori praktis, valid, serta efektif sehingga mampu meningkatkan keterampilan keaksaraan pada anak usia dini. Media audio visual video pembelajaran yang dikembangkan secara menarik perhatian anak akan membantu mengembangkan perkembangan anak salah satunya ialah mengenal huruf awal.... Solusi yang dapat diberikan untuk meningkatkan pemahaman anak yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat. Media merupakan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada orang lain Astami, 2019;Fitria, 2018. Di dalam proses pembelajaran, media berfungsi sebagai pembawa pesan kepada anak Agustin, 2020;Elya et al., 2019. ...Ni Made Risa Arsani ArsaPutu Rahayu UjiantiI Gede AstawanAbstrak Rendahanya pemahaman tentang pendidikan seksual bagi anak usia dini, orang tua semata, lingkungan teman, sekolah, professional, pemerintah, dan komunitas sekitar juga berperan dalam perkembangan pemahaman anak akan organ maupun perilaku seksual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media buku cerita bergambar pemahaman seksual yang layak digunakan sebagai media pembelajaran pada anak kelompok B Taman Kanak-Kanak. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan model ADDIE. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa angket validasi ahli materi dan ahli media. Uji validitas ahli materi dilakukan dengan 1 orang ahli materi dan 1 orang dosen ahli media yang memiliki keahlian di bidangnya. Metode analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media buku cerita bergambar yang dikembangkan layak digunakan. Hasil validasi ahli materi masuk ke dalam kategori layak dengan jumlah rata-rata keseluruhan 4. Hasil validasi ahli media masuk ke dalam kategori sangat layak dengan jumlah rata-rata keseluruhan 4,63. Maka, buku cerita bergambar layak digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu meningkatkan pemahaman seksual pada anak kelompok B Taman Kanak-Kanak.... Tujuan Media pembelajaran merupkan alat bantu untuk memudahkan pembelajaran sebagai berikut [10], dapat memudahkan saat proses pembelajaran di kelas, meningkatkan kemanpuan saat proses pembelajaran, menjaga keterkaitan antar materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran dan dapat menunjang konsentrasi pembelajaran saat proses pembelajaran. Jadi tujuan dari media pembelajaran yaitu untuk mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada siswa, sehingga dapat efesien saat proses pembelajaran dan dapat membantu siswa saat menerima sebuah konsep ataupun materi ajar. ...... Audio-visual media has various advantages compared to other media, among others 1 able to complement the basic experience of students when reading, discussion, practice, etc., 2 able to display impressions of the surrounding nature or show objects that cannot be seen directly in the learning process, 3 able to describe a process precisely and can be shown repeatedly, 4 able to encourage and increase motivation, 5 able to invite thinking in group discussions, 6 can be done in large groups or small groups, heterogeneous groups, or individuals, 7 able to shorten the picture of normal events Arsyad, 2013. Although it has many advantages, this media also has several disadvantages, including 1 difficult to revise, 2 relatively expensive, 3 requires special expertise both in terms of design and application, 4 supporting equipment must be complete Fitria, 2014. ...... Kunci dari sistem pengajaran Zahrawain yaitu mengenalkan al-Qur'an dengan 3M Melihat visual, Mendengar audio dan Mengikuti. Perpaduan antara audio dan visual memiliki tujuan mengembangkan kognitif dengan memberikan rangsangan berupa gambar bergerak dan bersuara, membuat lebih fokus dan menarik minat anak untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan Wijaya et al., 2022 serta dapat menyampaikan pesan yang mempengaruhi sikap dan emosi sang anak Novita, L., Sukmanasa, E., 2019; Fitria, 2018; Hayati & Harianto, 2017. Demikian dengan pemberian materi Zahrawain difasilitasi oleh media dan peran pendidik disaat kegiatan tidak senantiasa jadi pemberi materi utama melainkan seorang fasilitator, namun tetap diarahkan Harmonis et al., 2022. ...Maisah KholisZaim Elmubarok Deni SetiawanZahrawain merupakan salah satu metode menghafal al-Qur’an anak usia dini. Metode ini menekankan pentingnya mengoptimalkan indera audio dan visual anak saat menghafalkan al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksperimen penerapan program hafalan al-Qur’an anak usia dini menggunakan strategi Zahrawain. Metode yang digunakan adalah eksperimen model Single Subject Research dengan satu sampel dalam desain A-B-A’. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah subjek sebelum adanya perlakuan menunjukkan belum sama sekali menghafal ayat yang akan diberikan, kegiatan menghafal al-Qur’an dengan strategi Zahrawain efektif untuk meningkatkan program hafalan al-Qur’an anak usia dini; dan kondisi subjek setelah diberikan perlakuan menunjukkan pada kategori baik. Secara umum dapat disimpulkan bahwa Zahrawain dalam program hafalan al-Qur’an untuk anak usia dini cukup efektif diterapkan.... Tujuan Media pembelajaran merupkan alat bantu untuk memudahkan pembelajaran sebagai berikut Sanaky dalam Fitria, 2014, dapat memudahkan saat proses pembelajaran di kelas, meningkatkan kemanpuan saat proses pembelajaran, menjaga keterkaitan antar materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran dan dapat menunjang konsentrasi pembelajaran saat proses pembelajaran. Jadi tujuan dari media pembelajaran yaitu untuk mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada siswa, sehingga dapat efesien saat proses pembelajaran dan dapat membantu siswa saat menerima sebuah konsep ataupun materi ajar. ...Beby Zein RismalaErmawati Zulikhatin NurohTujuan penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan respons peserta didik pada penggunaan video animasi pada keterampilan menyimak cerita dongeng kelas II di SDN Bringinbendo 2 Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Dari paparan diatas menguatkan penelitian tentang menggunakan media video animasi dalam pembelajaran keterampilan menyimak siswa dapat menarik dan aktif sehingga guru harus menggunakan media agar siswa tidak merasa bosan dan mudah memahami. Sehingga guru saat pembelajaran tidak menggunakan metode ceramah saja. Guru juga harus inovatif dalam menggunakan media untuk digunakan saat pembelajaran agar bisa sesuai dengan pembelajaran yang di inginkan, serta siswa juga pada pembelajaran dapat maksimal, siswa mudah guru yang masih menyampaikan cerita dongeng tanpa menggunakan media lain kecuali buku tematik yang terdapat cerita dongeng “Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan” dengan secara langsung dibacakan pada peserta didik, serta guru tidak sempat membuat media karena banyak pekerjaan. Hal ini sudah sering digunakan sehingga siswa merasakan bosan dan biasa saja dalam pembelajaran cerita dongeng. Ada beberapa siswa yang tidak menyimak karena siswa merasakan bosan dan kurang menarik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan jumlah partisipan sebanyak 10 siswa. Jenis penelitian ini menggunakan studi kasus. Pengumpulan data ini dengan observasi, angket dan wawancara. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi teknik, analisis data ini menggunakan reduksi data, bentuk data dan kesimpulan. Temuan menunjukkan bahwa video animasi sangat cocok digunakan pada menyimak cerita dongeng karena dapat mempermudah siswa mengingat cerita, mengetahui amanat cerita dan video animasi membuat siswa lebih aktif, tertarik dan antusias. Media ini sangat membantu mereka dalam menyimak cerita dongeng, dan di dalam video animasi ini terdapat gambar animasi bisa bergerak dan terdapat suara. Kata kunci Media Pembelajaran, Video Animasi, Keterampilan Menyimak, Cerita Dongeng... Untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran yang kreatif, efektif serta menyenangkan, maka diperlukan media pembelajaran interaktif agar memudahkan peserta didik dan pendidik saat melaksanakan kegiatan belajar. Media pembelajaran akan membantu keefektifan pembelajaran, sehingga media pembelajaran sangat berpengaruh dalam pemahaman peserta didik [1]. Salah satu media pembelajaran yang menggunakan perkembangan teknologi adalah video. ...... Selain itu, aspek penilaian kesesuaian tujuan dengan materi yang disajikan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran serta kurikulum yang berlakuk di SD Benoa yaitu kurikulum 2013. Kesesuaian antara isi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran sangat berperan penting dalam pengembangan media demi tercapaianya kualitas pembelajaran yang maksimal Fitria, 2018;Prastica et al., 2021. Tujuan pembelajaran yang jelas dapat menjadi sebuah pedoman dalam pembelajaran yang berlangsung Asih & Ujianti, 2021;Darihastining et al., 2020. ...Ni Luh Yulia Utami AsihNi Nyoman GaningKurangnya minat siswa dalam mempelajari aksara bali menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD. Hal ini disebabkan oleh sulitnya siswa dalam memahami aksara bali pada saat pembelajaran online di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan media pembelajaran berbasis sparkol videoscribe materi aksara bali kelas IV SD. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan ADDIE dengan metode dan instrument pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan angket. Subjek dalam penelitian terdiri dari ahli materi pelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli media pembelajaran dan siswa Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh dari ahli isi diperoleh persentase sebesar 97,72% dengan kualifikasi sangat baik. Ahli desain pembelajaran diperoleh persentase sebesar 90% dengan kualifikasi sangat baik. Ahli media pembelajaran diperoleh persentase sebesar 91,07 dengan kualifikasi sangat baik. Hasil uji coba perorangan diperoleh persentase sebesar 96,43 dengan kualifikasi sangat bai. Uji coba kelompok kecil diperoleh persentase sebesar 95,23% dengan kualifikasi sangat baik. Media pembelajaran berbasis sparkol videscribe materi aksara bali kelas IV SD layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Implikasinya menunjukkan bahwa penggunaan video pembelajaran berbasis sparkol videoscribe materi aksara bali mengakibatkan kegiatan pembelajaran menjadi interaktif, menyenangkan, dan memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa.... Salah satu cara pendekatan yang efisien adalah dengan memberikan pembelajaran yang menyenangkan memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia salah satunya dengan media digital. Anak akan lebih belajar ketika menggunakan media yang berupa visual yang juga tergabung dengan audio daripada dengan cara-cara yang konvensional Ayu, 2014. Proses pendekatan ini bukanlah hal yang mudah di mana pengawasan orang tua dan guru harus bergerak untuk memberikan pengawasan terhadap akses anak ketika memanfaatkan teknologi komunikasi berupa internet. ...Elsudarma Santi HelenaDjoys Anneke Rantung Lamhot NaibahoSalah satu tantangan terbesar di dalam dunia pendidikan anak usia dini adalah bagaimana membuat anak bisa tertarik terhadap pelajaran yang sedang diajarkan, termasuk pada mata pelajaran pendidikan agama Kristen. Salah satu cara agar guru dan orang tua bisa menarik perhatian anak untuk mau belajar pendidikan agama Kristen adalah dengan memanfaatkan teknologi bergerak pada kegiatan belajar-mengajar baik itu di tingkat PAUD maupun di dalam keluarga. Dengan adanya pemanfaatan teknologi bergerak anak bisa belajar secara optimal dengan memanfaatkan kemampuan audio dan visual mereka yang tengah berkembang dengan cepat. Guru juga perlu mempertimbangkan penggunaan gadget dalam pelajaran pendidikan agama Kristen berdasarkan umur anak agar anak bisa mengikuti pelajaran pendidikan agama Kristen dengan baik. Namun, di saat yang bersamaan, guru beserta orang tua juga harus menggunakan metode belajar konvensional yang tidak menggunakan gadget agar anak juga bisa belajar bersosialisasi secara langsung dan bisa terhindar dari dampak buruk gadget yang membayangi mereka setiap mereka berselancar di internet seperti konten-konten kriminal, kejahatan hingga pornografi yang tersebar luas di internet dan bisa saja diakses oleh anak tanpa disengaja.... Salah satu media yang dapat dimanfaatkan saat learn from home untuk anak usia dini adalah video pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan media video berkaitan dengan indera penglihatan dan pendengaran sehingga dapat mengefektifkan kemampuan alat indera anak Fitria, 2018. Sebagai media pembelajaran video memiliki beberapa kelebihan diantaranya yaitu mudah digunakan dan mampu menjelaskan konten dengan lebih nyata Batubara & Ariani, 2016. ...Laila NursafitriElly PurwantiFitriyah FitriyahOnline learning was chosen as the main alternative in implementing learn from home during a pandemic. There are many media that can be used in online learning such as learning videos. Learning videos are a medium for early childhood when they learn from home. Learning videos have components that make it easier for children to learn. Therefore, early childhood education PAUD teachers independently should be able to develop learning media. Thus, they can keep assisting students in learning both direct or long distance. This program aims to improve the skills of creative learning videos develop for PAUD teachers. This program collaborates with 3 institutions PAUD Rumah Balita Pintar, TK Rumah Balita Pintar, and PAUD Setia Bunda in Tanjung Bintang. The program consists of introducing learning videos, training on video applications, and assisting in developing creative learning videos for early childhood. Hopefully with this activity PAUD teachers in Tanjung Bintang are able to developing creative learning videos for early childhood. DOI Media audio visual dapat menarik perhatian siswa karena tampilannya yang menarik serta dapat memberikan pengalaman yang nyata Fujiyanto et al., 2016. Manfaat media audio visual bagi proses pembelajaran adalah menarik perhatian siswa, meningkatkan motivasi belajar, memberikan pengalaman belajar Fitria, 2014. Dengan menggunakan media audio visual, siswa memusatkan perhatiannya sejak awal pembelajaran dimulai Zhu et al., 2021. ...Aprilia Muhammad QoirunnisaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan media audio visual berbasis aplikasi whatsapp pada mata pelajaran Bahasa Arab siswa MI sebagai salah satu alternatif media pembelajaran di masa pandemi covid-19. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru kelas I C. Sedangkan informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, siswa kelas I, dan wali murid. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi metode dan sumber. Teknik analisis data dengan analisis interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan media audio visual berbasis aplikasi whatsapp pada mata pelajaran bahasa Arab untuk siswa MI dapat mengoptimalisasi dan membantu belajar bahasa Arab siswa secara daring dan cocok untuk dijadikan alternatif pembelajaran dan tidak terlepas dari kerjasama antar guru, siswa, dan wali murid.... Moving pictures and sound effects can make children interested and pay attention to the given object. This media can significantly influence changes in children's attitudes after going through the learning process Fitria, 2018. Attitude can be seen in the behavior shown by a person in responding to an object. ...Eni Sumarliyah Ira PurnamasariAde SusantyFirman FirmanVaccination in the context of dealing with COVID-19 has been promoted. The increasing number of cases showed the lack of community compliance in preventing the transmission of COVID-19 after Vaccination. Intrapersonal factors, such as changes in individual behavior, were the main focus of breaking the chain of the spread of COVID-19. This study aimed to determine the effectiveness of providing health education with animated video media on improving COVID-19 prevention behavior after Vaccination among students at the Karangasem Islamic Boarding School Paciran of Lamongan. This study used pre-experimental with one group pre-test and post-test design. The population was Muhammadiyah Islamic boarding school students in Karangasem Paciran Lamongan, which amounted to 460 and took samples of 332 people using a non-probability purposive sampling technique. The research instrument used a questionnaire 30 items. The results of knowledge have increased from pre-test sufficient knowledge and post-test good knowledge using the Wilcoxon signed rank test p= ttable with a significance level of 5%. Based on the results of the study, the authors conclude that there is an effect of the introduction of clean and healthy living behaviors PHBS on children's health during the COVID-19 pandemic group B TK Dharma Wanita Watualang 1 Halimatusa’diyahRochanda WiradinataYopi Nisa FebiantiMedia pembelajaran yang dipakai pada saat pembelajaran di kelas akuntansi masih kurang optimal, karena guru mengajar mata pelajaran akuntansi masih menggunakan metode ceramah dan cara mengajar yang monoton sehingga mengakibatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran akuntansi kurang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan media pembelajaran berbasis Adobe Flash pada materi jurnal penyesuaian akuntansi perusahaan jasa. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan Research and Development. Partisipan dalam penelitian ini melibatkan satu orang ahli media dan satu orang ahli materi Guru. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa angket. Hasil angket ahli materi mencapai jumlah rata-rata skor 4,20 yang menyatakan layak, hasil angket ahli media mencapai jumlah rata-rata skor 4,40 yang menyatakan sangat layak, dan uji coba penggunaan media ke siswa mencapai jumlah rata-rata skor 4,35 yang menyatakan sangat layak. Hasil respon guru adalah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran bagi seorang guru itu penting, untuk membantu menyampaikan materi dengan cara yang menarik sehingga siswa tidak bosan dan pembelajaran juga tidak monoton, Maka, media pembelajaran berbasis Adobe Flash layak dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran dan membantu guru dalam membuat media pembelajaran yang Anita YusPutri Cuancy SaragihPenelitian kuantitatif ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap kemampuan bahasa ekspresif anak. Penelitian ini memakai desain penelitian Quasi Eksperimen dengan bentuk The Equivalent Time Sample Design. Jumlah subyek dalam penelitian ini sebanyak 13 anak berusia 5-6 tahun. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas, yaitu media audiovisual dan variabel terikat, yaitu kemampuan bahasa ekspresif. Data hasil penelitian dikumpulkan menggunakan teknik non tes, yaitu observasi. Data dianalisis menggunakan statistik parametrik dengan uji hipotesis menggunakan Uji-t. Hasil analisis pada data penelitian menunjukkan ada perbedaan rerata yang diuji. Uji hipotesis menunjukkan thitung sebesar 9,521 dan ttabel sebesar 1,771, artinya thitung ttabel atau sama dengan Ha diterima. Berdasarkan hasil analisis data, ditarik kesimpulan bahwa media audiovisual berpengaruh signifikan terhadap kemampuan bahasa ekspresif anak usia WasitoAli Imron Al ma'rufDjalal Fuadi Endang FauziatiDuring the learning process students do not participate and do not study well. Teachers need better learning with steps to increase motivation. Visual media can be a solution to increase student motivation. The aim of this study is to analyses the use of visual media in learning thematic in grade VI along with the obstacles and solutions done by the teacher. The subjects of this study were students, teachers and principals of elementary school. This method uses descriptive qualitative method. Data collection techniques in this study use the form of observation, interviews and documentation. The validity test of the data used is technique triangulation and source triangulation. The research shows that the use of visual media in thematic learning in class VI consists of planning, implementation and evaluation. The obstacle that faced by teachers during the process of using visual media in thematic learning, namely learning media is incomplete or limited , lack of participation of parents and students which not enough understand theory which be delivered by teacher. The solution to overcome the problem of using visual media in thematic learning is to create interactive and attractive teaching materials and build communication between teachers and Raudatul Jannah RantiRakimahwati RakimahwatiLatar belakang penelitian ini adalah anak meniru media yang ada saat mengembangkan kegiatan yang ditawarkan, anak masih belum mengetahui cara mengembangkan ide baru dan belum berani mencoba hal yang kreatif, anak kurang semangat dan minat dalam kegiatan bermain. Masih minimnya kegiatan baru yang bisa mendorong kreativitas anak. Tujuan penelitian ini yakni guna mengetahui pengaruh kegiatan perakitan terhadap kreativitas anak usia dini di TK Pertiwi Koto Hilalang. Hasil analisis data eksploratif menunjukkan bahwa uji normalitas dan homogenitas pre serta post test berdistribusi normal dan homogen. nilai sig 2-tailed adalah jadi Ho diterima serta Ha ditolak. Dari sini bisa disimpulkan jika pada kelas eksperimen ada perbedaan yang signifikan antara aktivitas perakitan peneliti pada kelas eksperimen dengan aktivitas montase pada kelas AliansyahRolly AfrinaldiBambang IsmayaMastery of the basic lay up technique of SMP Negeri 1 Purwasari students is still low so this study aims to determine the effect of audio visual media on the basic technique of lay up in basketball learning at SMP Negeri 1 Purwasari. The sample of this research is the students of SMP Negeri 1 Purwasari because there are 44 people. The data obtained in this study refers to the design used, namely the pretest and posttest designs. The data analysis in this study was a normality test, homogeneity test, and hypothesis testing using the IBM SPSS 25 application. The results showed that there was a significant effect of audio-visual media on the basic lay technique. up shoot on basketball learning at SMP Negeri 1 Purwasari. The results showed that the effect of audio-visual media on the basic lay up technique in basketball learning was seen from the pretest results with a mean value of a standard deviation value of and a posttest result with a mean value of a standard deviation of As well as testing the hypothesis with a significant level and obtained sig. From hypothesis testing using t test where the average pretest AmrilPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan retensi siswa dengan menggunakan media pembelajaran berbasis video Youtube pada siswa kelas V SD Islam AL azhar 47 Samarinda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan kelas. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes retensi belajar IPA. Hasil post-test pada siklus I rata-rata adalah 60, rata-rata siklus II adalah 78, rata-rata siklus III adalah 92 dan hasil retest 89,9. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran video Youtube dapat meningkatkan motivasi dan retensi siswa pada mata pelajaran IPA kelas V Al Khabir SD Islam AL Azhar 47 WulansariFebi Nur BiduriBelajar bahasa asing pada usia dini bisa dimulai saat anak sudah mulai interaktif dan komunikatif dengan orang lain. Di usia 4-6 tahun, anak membutuhkan konsentrasi yang penuh untuk dapat menerima pelajaran dan informasi. Maka dibutuhkan metode pengajaran serta teknik dan cara mengajar yang mudah dipahami oleh anak-anak. Skripsi ini mengenai penggunaan metode pengajaran audiovisual 视听法 dalam pembelajaran Bahasa Mandarin untuk anak usia 4-6 tahun di ECC Early Childhood Centre preschool. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan metode pengajaran audiovisual 视听法 dalam pengajaran Bahasa Mandarin untuk anak usia 4-6 tahun . Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif . Data penelitian berupa data yang diperoleh dari wawancara dan angket. Subjek penelitian adalah guru kelas ECC Early Childhood Centre preschool. Hasil penelitian menyatakan bahwa metode pengajaran audiovisual sesuai dengan anak usia 4-6 tahun dilihat dari hasil angket dan wawancara. Karena metode ini menyenangkan dan mudah dipahami untuk anak usia KhoerunnisaZaki GhufronThe purpose of this study was to develop audiovisual-based learning media, namely short films for vocabulary learning in the profession chapter for the eighth grade and to determine the effectiveness of the product. This research was conducted at MTs Al-Wathoniyah 20 Bekasi. The method used in this research is research and development using the Borg and Gall development procedure which is summarized into four steps, namely 1 information gathering stage, 2 planning stage, 3 product development stage, 4 validation and trial stage. Data collection techniques using questionnaires, tests, and interviews. The test of short film audiovisual media in vocabulary learning uses a test as an instrument. The average result of the students' pre-test scores was and the average results of the students' post-test scores was Judging from the post-test results of students who experienced an increase, audiovisual media in the form of short films was effective to be used in the Arabic language learning process in class VIII MTs Al-Wathoniyah 20 ini membahas meningkatkan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran audio-visual pada mata pelajaran fikih di MTsN kota Palopo. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa dengan memanfaatkan media audio-visual pada mata pelajaran fikih di kelas VII. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian tindakan kelas dengan dua siklus dan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data yang diperoleh dari kegiatan observasi dinamis, selanjutnya dinalisis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif yang dikuantifikasi untuk mentukan hasil nilai dan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fikih dengan menggunakan media audio-visual. Peningkatan motivasi siswa dapat dilihat dari hasil indikator motivasi a bertanya; pada siklus I sebanyak 19 atau 49% mengalami peningkatan sebanyak 26 atau 68%, b menjawab; pada siklus I sebanyak 20 atau 52% mengalami peningkatan sebanyak 29 atau 76% pada siklus II, c memperhatikan pelajaran; pada siklus I sebanyak 27 atau 71% mengalami peningkatan sebanyak 32 atau 84%, d berpartisipasi; pada siklus I sebanyak 22 atau 57% mengalami peningkatan sebanyak 30 atau 78% siswa. Setelah menggunakan media audio-visual mengalami pengingkatan motivasi secara klasikal dari 57% pada siklus I menjadi 76% pada siklus II yaitu dengan peningkatan 19%.Gracia Karen Steivy LanieLanny WiayaningsihAbstrak Penelitian ini dilatarbelakangi suatu permasalahan yang berkaitan dengan anak yang memiliki kemampuan kosakata terbatas, sehingga memerlukan penggunaan media untuk meningkatkan kemampuan kosakata dalam berbicara. Studi ini bertujuan untuk menjawab permasalahan 1 Bagaimana hasil proses belajar dengan menggunakan media cardbox dapat meningkatkan kemampuan kosakata anak usia 3-4 tahun ?Skripsi ini dibahas melalui Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dilakukan melalui dua siklus, dengan setiap tahapannya yang terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah anak PAUD di Desa Daudolu Nusa Tenggara Timur yang membuka 5 anak. Penelitian ini dilakukan bulan Januari – April 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media cardboxyang dilakukan dari dua siklus terbukti dapat meningkatkan kemampuan kosakata usia 3-4 tahun di sekolah PAUD Maranatha. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan pada setiap aspek penelitian. Pada siklus I dilakukan satu kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan satu kali pertemuan. Hasil kemampuan menjadi kosakata anak pada pra siklus 45%, meningkat pada siklus 1 50% dan meningkat pada siklus 2 90%.Dari hasil penelitian dapat diperoleh bahwa pengetahuan kosakata anak usia 3-4 tahun dari tahap ke tahap dapat meningkat menggunakan media cardbox . Kata Kunci Anak Usia Dini, Kemampuan Kosakata, Media CardboxI Putu Arya PratamaI Made TegehGusti Ayu Putu SukmaKetidakfokusan siswa dalam mengukuti pembelajaran dan kurangnya interaksi antara siswa dan guru menyebabkan kualitas pembelajaran menjadi kurang optimal, sehingga berdampak pada menurunnya kualitas hasil belajar. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pengembangan media pembelajaran inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa video animapoin animasi PowerPoint pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan mengadaptasi model pengembangan ADDIE. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini antara lain adalah ahli media, ahli isi/konten, ahli desain, dan siswa sebanyak 20 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media video pembelajaran berbasis masalah ini dinyatakan layak berdasarkan hasil uji isi/konten pembelajaran sebesar 91%, uji ahli media sebesar 94%, uji ahli desain sebesar 86%, uji coba perorangan oleh siswa sebesar, 90%, dan uji coba kelompok kecil sebesar 89%, dengan kriteria keseluruhan sangat layak. Maka dapat disimpulkan bahwa media video animapoin animasi PowerPoint berbasis masalah pada mata pelajaran IPA efektif diterapkan pada siswa kelas IV sekolah FhabellaSepti KuntariThe aim to be accomplished in writing this article is 1. To find out how audio-visual learning media is practiced in Sociology subjects based on behavioristic theories of behaviorists, 2. To know how learners' behavior changes make use of the learning media during the learning process in the classroom. 3. To see if learners are becoming more interested in Sociology materials or otherwise. The study uses qualitative descriptive research methods and observations with a class action research model and interviews in-depth learners to supplement the study data needs. The subject of this study is a 10-grade learner of the social science program at SMAN 2 Serang city. The result of this study was that learners who learned by using the audio-visual medium tended to change their behavior better in processing the Sociology subject taught by the teacher in the class. To demonstrate such conduct requires repetition in utilizing the medium of study in Sociology DianaJannatun FirdausThis study aims to analyze the use of audio-visual media in improving student learning achievement in fiqh learning at MA Nurul Yaqin Situbondo. The form of this research is classroom action research using the Kut Lewin model. The study was conducted in two cycles with four steps in one cycle, namely planning, acting, observing, and reflecting. Data collection techniques using observation, in-depth interviews, performance appraisal and documentation. The data were analyzed by using qualitative and quantitative descriptive techniques. The results showed that there was an increase in the learning achievement of students in fiqh learning using the audio-visual method. The value of the success of students in cycle I and cycle II classically with a percentage of completeness in the pre-cycle before audio-visual learning was carried out by 48%, in cycle I the implementation of audio-visual learning the percentage of student completeness increased to 72% and there needs to be an increase with implementation cycle II because it is still less 80%. In the second cycle the implementation of audio visual learning increased the percentage of students' completeness to 88% which was in the very good SamboNikodemus Sili BedaYolanda Christiana OdilarichaLitwina MarampaThe lack of knowledge and attitudes of children towards health protocols washing hands, wearing mask, physical distancing as an effort to prevent COVID-19 is the main factor that causes the incidence of COVID-19 in children to continue and is increasing. So, there is a need for education on health protocols washing hands, wearing mask, physical distancing so that children can avoid COVID-19. The purpose of this study was to determine the effect of health protocol education on knowledge and attitudes to prevent COVID-19 transmission in children. This study used a pre-experimental study with a one group pre test-post test design approach. The population in the study was 400 children and the research sample was 78 children aged 10-12 years, which were taken using stratified random sampling technique. The result of the study were analyzed using the Wilcoxon statistical test with a significance level of ?=0,05, the value of p=0,000 was obtained, this shows that there is an effect of health protocol education on knowledge and atitudes to prevent COVID-19 transmission in children aged 10-12 years at Frater Bakti Luhur Elementary School. Providing education has a great impact on increasing knowledge and Pembelajaran Buku Pegangan Wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta Kaukaba Sistem Pendiidkan NasionalRonald AndersonH AsepDkk AhAnderson, Ronald. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media Audio Visual. Jakarta Grafindo Pers Daryanto.2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta Gava Media Hermawan, Asep H, dkk. 2009. Media Pembelajaran. Bandung UPI Press Sanaky, AH, Hujair. 2011. Media Pembelajaran Buku Pegangan Wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta Kaukaba Sistem Pendiidkan Nasional.2003. UU RI No. 20 Th. 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Bandung Fokusmedia

kelebihan dan kekurangan media audio